Posts

ASISTEN II DRS. ZAINAL IBRAHIM MEMBUKA ACARA WORKSHOP PENGELOLAAN PERSAMPAHAN DINAS LINGKUNGAN HIDUP DI HOTEL MERCURI MAKASSAR

Jurnalinti24news



Makassar — Pemerintah Kota Makassar bekerja sama dengan lembaga Ambeg Paramarta Nawesena menggelar Workshop Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup, yang berlangsung mulai tanggal 11 - 13 November 2025 di Hotel Mercure, Jalan Andi Pangeran Pettarani kota Makassar

Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kota Makassar, Drs. Zainal Ibrahim, SE yang mewakili Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, SH.

Turut hadir Ketua Panitia sekaligus Ketua Lembaga Ambeg Paramarta Nawesena, Dr. Andi Mamu S., STP., M.Si, serta sejumlah pejabat dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, pimpinan perangkat daerah, komunitas peduli lingkungandan para peserta workshop.

Dalam laporannya, Dr. Andi Mamu menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan gelombang ketiga setelah dua pelaksanaan sebelumnya pada Agustus lalu. Peserta kali ini berjumlah 100 orang, yang terdiri dari sekitar 70% guru, serta perwakilan dari kelurahan, instansi teknis, dan komunitas lingkungan hidup di Kota Makassar.

Workshop ini bukan hanya sekadar pelatihan, tapi juga pembentukan pola pikir baru dalam pengelolaan sampah, dimana peserta diharapkan dapat menjadi pelopor perubahan di lingkungannya masing-masing,” Tutur Dr. Andi Mamu.

Ia menjelaskan, kegiatan akan berlangsung selama tiga hari, mencakup sesi pembukaan, pemaparan materi, hingga observasi lapangan. Pada hari ketiga, peserta akan melakukan kunjungan ke Dinas Pengendalian Penduduk dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) dan lokasi pengolahan sampah terpadu (TPST) untuk melihat langsung praktik pengelolaan sampah yang efektif.


Dalam sambutannya, Asisten II Zainal Ibrahim menekankan pentingnya mengubah cara pandang terhadap sampah, karena permasalahan sampah bukan hanya isu lokal atau nasional, tetapi sudah menjadi masalah global yang berdampak luas terhadap lingkungan darat maupun laut.

“Yang paling penting bukan hanya tahu cara mengelola sampah secara teknis, tetapi bagaimana kita mengubah pola pikir dan perilaku terhadap sampah. Di negara maju, anak-anak sudah diajarkan sejak dini bagaimana memperlakukan sampah dengan benar. Kita pun harus mulai dari sana,” Ungkapnya

Ia juga mencontohkan praktik pengelolaan sampah rumah tangga, seperti pemilahan sampah organik dan anorganik, serta penerapan komposter rumah tangga. “Kalau bisa, setiap peserta punya komposter di rumah. Jangan hanya teori, tapi benar-benar diterapkan. Dari rumah tangga kita mulai perubahan,” Tambahnya.

Zainal menegaskan bahwa pengelolaan sampah tidak hanya bertujuan menjaga kebersihan, tetapi juga memiliki nilai ekonomi. Misalnya, melalui pengolahan sampah organik menjadi pupuk kompos atau eco-enzyme, serta pengembangan budi daya maggot di pasar-pasar tradisional yang mampu mengurangi volume sampah organik sekaligus bernilai jual.

Kegiatan ini juga menjadi bagian dari strategi Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung target Makassar Bebas Sampah 2029 (Makassar Zero Waste 2029) dan melalui pelatihan ini, para peserta diharapkan menjadi agen perubahan (agent of change) di lingkungan masing-masing, terutama di tingkat kelurahan, sekolah, dan komunitas

Selain pembekalan teori, peserta juga akan diminta membuat rencana tindak lanjut (project plan) berupa aksi nyata yang dapat dilakukan setelah kegiatan berakhir.

“Harapannya, workshop ini bukan hanya seremonial, tetapi benar-benar memberikan dampak nyata terhadap pengurangan sampah di kota kita,” Tutup Dr. Andi Mamu.

Kegiatan Workshop Pengelolaan Persampahan Lintas Lingkungan Hidup akan berlangsung hingga Kamis, 13 November 2025, dengan menghadirkan narasumber berkompeten di bidang lingkungan, pengolahan sampah, serta pemberdayaan masyarakat.

Liputan : Mhi LiNa, SE