Makassar – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan (KPwBI Sulsel) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan secara resmi membuka kegiatan Anging Mammiri Business Fair (AMBF) X South Sulawesi Investment Forum (SSIF) 2025 di Sandeq Ballroom Hotel Claro Makassar, Rabu (12/11/2025).
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari, 12-13 November 2025.Kegiatan mengusung tema "Empowering Green Economic Investment: From Local Champions to Global Vision," yang menegaskan dua pesan penting yaitu :
Pertama, Sulawesi Selatan bukan hanya pusat investasi yang kompetitif tetapi juga rumah bagi local champions yang memiliki kapasitas untuk go-global.
Kedua, Arah baru perekonomian nasional dengan menempatkan ekonomi hijau sebagai prioritas utama, menekankan investasi yang berkelanjutan dan selaras dengan agenda transisi energi nasional dan global.Pembukaan
Acara dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Duta Besar Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri, pejabat pemerintah daerah, pelaku UMKM, investor dari dalam dan luar negeri, serta kepala daerah.
Sambutan dari perwakilan Gubernur Sulawesi Selatan yakni Andi Rizal, mengatakan, "Kami sangat mengapresiasi inisiatif Bank Indonesia dan semua pihak yang terlibat dalam AMBF X SSIF 2025. Momentum ini penting untuk memperkuat daya saing Sulsel, mendorong investasi yang berorientasi pada keberlanjutan, serta memacu pertumbuhan ekonomi yang inklusif. Kami berharap acara ini menjadi katalisator bagi percepatan pembangunan yang tidak hanya berfokus pada pertumbuhan ekonomi, tetapi juga pada pelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat." Ungkapnya
Lebih lanjut sambutan Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Selatan, Muhamad Amir, menyampaikan, "AMBF X SSIF 2025 menjadi bukti nyata sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan investor dalam mewujudkan ekosistem investasi yang hijau dan berkelanjutan. Kami percaya kegiatan ini akan membuka peluang besar untuk memperluas akses pasar UMKM Sulsel ke kancah global sekaligus mendukung transformasi ekonomi nasional yang ramah lingkungan." Tuturnya
Dalam kegiatan ini, UMKM dapat mempromosikan produknya kepada lebih dari 30 buyer internasional dari 17 negara seperti Indonesia, Malaysia, China, Jepang, India, Thailand, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Rusia, Belanda, dan lain-lain.Pada hari pembukaan, dilakukan penandatanganan MoU kesepakatan pembelian produk UMKM dengan nilai komitmen ekspor mencapai sekitar Rp206,4 miliar, dengan produk-produk berupa hasil laut, rumput laut, kakao, kopi, kelapa, dan berbagai komoditas lainnya
Kegiatan selanjutnya termasuk sesi networking, promosi UMKM, dan Investment Project Ready to Offer (IPRO), yang juga dilengkapi sesi one-on-one meeting antara pelaku UMKM dan investor. Terdapat 11 booth dari 10 pemerintah daerah yang mempromosikan proyek investasi unggulan dalam rangka South Sulawesi Investment Challenge (SSIC) dan Forum PINISI SULTAN (Percepatan Investasi Perdagangan dan Pariwisata di Sulawesi Selatan).Selain pameran dan sesi pertemuan bisnis,
Acara juga menghadirkan sesi knowledge sharing dan talkshow tematik dengan narasumber dari Bappenas, LPEI, pelaku UMKM, praktisi ekonomi sirkular, eksportir nasional, serta pelaku ekonomi hijau.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum penting untuk mendorong UMKM Sulsel naik kelas, memperluas jejaring global, dan memperkuat daya saing Sulawesi Selatan di kancah internasional.Melalui AMBF X SSIF 2025, diharapkan terjalin kemitraan jangka panjang dan terbitnya Letter of Intent (LoI) sebagai bentuk ketertarikan investor terhadap proyek-proyek potensial di Sulawesi Selatan, khususnya yang mendukung ekonomi hijau dan investasi berkelanjutan.
Liputan : Mhi LiNa, SE