Kegiatan ini merupakan agenda ke-15 dalam program pelatihan manajemen masjid yang digagas Takmir Masjid Al-Falah, Sragen, Jawa Tengah, bekerja sama dengan Pemerintah Kota Makassar dan tahun 2025 ini diikuti sekitar 600 masjid dan 3.000 peserta yang telah digembleng selama 10 hari.
WaliKota Munafri Arifuddin dalam sambutannya mengatakan pentingnya peningkatan kapasitas dan perubahan pola pikir para pengurus masjid agar mampu menjadikan masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga pusat pembinaan ummat dan peradaban.
“Kalau pengurus masjid tidak memahami fungsi masjid, maka masjid akan begitu-begitu saja, tapi seharusnya Masjid harus menjadi tempat diskusi, solusi sosial, dan ruang interaksi masyarakat,” Tuturnya
“Masjid hadir untuk menyelesaikan persoalan umat dan jangan sampai masjid hanya buka saat waktu salat lalu dikunci, tapi hal Ini harus kita ubah,” Ungkapnya
Walikota juga mengingatkan agar pengurus masjid tidak bersikap keras terhadap anak-anak di masjid dan Kalau anak lari-lari di masjid, jangan marah, namun biarkan mereka cinta masjid sejak kecil. Lebih baik mereka ramai di masjid dari pada takut masuk masjid.
”Salah satu poin penting yang ditegaskan adalah pentingnya akuntabilitas keuangan, dimana Pengelolaan keuangan masjid itu rawan fitnah. Harus ada pembagian tugas dan ada yang mengumpulkan, menyimpan, menggunakan, dan mengawasi. Tidak boleh satu orang saja,” Jelasnya.
Walikota juga mendorong agar masjid memiliki data jamaah, terutama warga kurang mampu, sehingga penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.
“Masjid harus punya data fakir miskin dan menjadi pusat pemberdayaan warga sekitar. Jangan sampai bantuan lebih dulu diarahkan ke keluarga pengurus,” Ujarnya.
Dalam kesempatan ini, pemerintah Kota Makassar juga berencana meluncurkan Lomba Kebersihan Masjid 2026 sebagai bentuk motivasi bagi takmir dalam memakmurkan dan merawat rumah ibadah.“Kita akan nilai kebersihan, pelayanan, hingga keaktifan kegiatan keagamaan. Pengurus yang berusaha memakmurkan masjid harus kita beri penghargaan.”
Sementara itu, Ketua Takmir Masjid Al-Falah Sragen, Prof. CM Kusnadi Ikhwani, menyampaikan bahwa pelatihan ini akan berlanjut ke berbagai daerah lain seperti Padang, Belitung, Tanah Bumbu Batulicin, Banjarmasin, hingga Kebumen.
Program ini menghadirkan delapan trainer nasional yang fokus melahirkan pengurus masjid profesional dan berwawasan pemberdayaan ummat.
“Tujuan utama kami adalah membentuk takmir visioner yang mampu memakmurkan jamaahnya, bukan hanya mengurus bangunan masjid,” ujarnya
Di penghujung sambutannya, Wali Kota Makassar berharap peserta membawa pulang ilmu yang diperoleh ke masjid masing-masing dan menerapkannya secara nyata.
Pelatihan ini bukan seremoni saja, tapi ilmu yang diperoleh dari pelatihan tersebut bisa diterapkan karena Masjid merupakan sumber peradaban pemberdayaan ummat
Liputan : Mhi LiNa, SE