Amalia Rezeki, Ketua SBI yang juga Akademisi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Banjarmasin, menerangkan Kawasan Stasiun Riset Bekantan Pulau Curiak mengembangkan program pariwisata berkelanjutan dengan basis wisata minat khusus.
“Ini menjadi daya tarik atau magnet bagi wisatawan, khususnya dari mancanegara,” ujarnya, Kamis (15/8/2024).
Amalia mengatakan, Kamis kemarin (15/8/2024), Pulau Curiak menerima kunjungan 10 wisatawan asal Negara Italia. Mereka tertarik untuk mengamati perilaku sehari-hari Bekantan dan interaksi melihat kearifan masyarakat lokal di sekitar sungai Pulau Curiak.
“Setiap wisatawan yang datang ke Kalsel pasti tahu Bekantan, dan ini menunjukkan potensi besar pariwisata kita,” ucapnya menambahkan.
Selain wisatawan asing, Pulau Curiak juga mendapat perhatian pelajar Indonesia. Bella, mahasiswa Universitas Padjadjaran, memberikan tentang pentingnya pelestarian habitat Bekantan di Pulau Curiak.
“Harapan saya, pulau ini tetap menjadi habitat asri bagi Bekantan, agar generasi mendatang masih bisa melihat dan merasakan manfaat keberadaan Bekantan,” katanya.
Bella juga menyoroti kegiatan penanaman mangrove Rambai yang sedang berlangsung. Ini adalah langkah penting dalam menjaga kelestarian lingkungan.
“Menjaga lingkungan hidup merupakan tanggung jawab bersama, dimulai dari tindakan kecil,” ujarnya.
Tim