Posts

KUALITAS MENU PADA PROGRAM MAKAN BERGIZI (MBG) PERLU DI TINGKATKAN, KARENA ADANYA KELUHAN DARI ORTU MURID DI SD INPRES MACCINI SOMBALA MAKASSAR

Jurnalinti24news

 

Makassar — Sejumlah orang tua murid di SD Inpres Maccini Sombala Kota Makassar, menyampaikan keluhan terkait pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digulirkan pemerintah. Keluhan tersebut disampaikan karena beberapa menu yang disajikan dinilai kurang menarik bagi anak-anak dan tidak bervariasi, bahkan sebagian mengalami penurunan kualitas rasa dan kebersihan.

Salah satu orang tua murid yang tdk mau di sebut namanya mengungkapkan bahwa anak-anak sering tidak mau mengkonsumsi makanan yang disediakan karena rasa dan aromanya kurang sedap, terutama pada menu ayam dan buah-buahan tertentu.

“Anak-anak tidak mau makan karena ayamnya keras, telah di beri kecap tapi masih sj sangat keras dagingnya, Kadang juga telur dadarnya setengah matang, kuningnya masih meleleh, jadi anak-anak langsung tidak mau makan. Sayang sekali, makanan jadi mubazir,” Tuturnya

Selain itu, ia menyoroti masalah buah yang disajikan tanpa pembungkus plastik, khususnya melon yang memiliki aroma kuat. Ia menilai aroma melon yang terlalu dominan di dalam wadah makanan membuat anak-anak enggan menyentuh makanan lain.

“Melon itu kan berair dan baunya menyebar ke ompreng. Begitu dibuka, aromanya langsung keluar, jadi anak-anak tidak mau makan. Harusnya dibungkus plastik agar tidak bercampur baunya,” Tambahnya

Ia juga menyarankan agar pihak penyedia MBG mengganti jenis buah menjadi yang lebih tahan lama dan tidak beraroma menyengat, seperti jeruk, pisang, atau lengkeng. Namun, pihak dapur disebut beralasan bahwa beberapa buah seperti lengkeng dinilai mahal.

Masalah lain yang disorot adalah menu yang kurang bervariasi. Dalam satu minggu, menu utama sering kali hanya terdiri dari ayam dan telur. “Kalau terus ayam dan telur setiap hari, anak-anak bosan. Kadang telur dadarnya setengah matang lagi. Harusnya dibuat variasi lain agar anak-anak semangat makan,” Ucapnya.

Dari hasil pantauan awak media pada salah satu dapur penyedia MBG yakni kurangnya tenaga sumber daya manusia dan fasilitas yang memadai untuk melayani kurang lebih 3.000 siswa perhari dan kemungkinan hal inilah yang menyebabkan makanan sering kali tidak maksimal dari segi cita rasa

Sedangkan menurut informasi bahwa ada sekolah lain di wilayah Antang dan Borong Makassar, yang dinilai berhasil mengelola MBG karena melibatkan orang tua murid dan masyarakat sekitar dalam proses memasak. 

Sehingga harapan buat pemerintah agar dapat mengevaluasi dapur-dapur penyedia MBG yang pelaksanaannya lebih efektif dan sesuai dengan tujuan awal program, yaitu memberikan makanan bergizi, bersih, dan disukai anak-anak

“Kalau terus begini, makanan malah terbuang dan program tidak tepat sasaran. Pemerintah sebaiknya turun langsung mengevaluasi dan memberdayakan orang tua di sekolah agar kualitas makanan lebih terjamin,” Harapan orang tua murid di SD Inpres Maccini Sombala

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan inisiatif pemerintah yang bertujuan meningkatkan asupan gizi anak sekolah dasar di seluruh Indonesia. Namun, di beberapa wilayah, termasuk Makassar, pelaksanaannya masih menghadapi sejumlah kendala di lapangan, terutama terkait kualitas, variasi menu, dan manajemen distribusi makanan. (12/11/25) 

Liputan : Mhi LiNa, SE