Postingan

WALIKOTA MAKASSAR MUNAFRI ARIFUDDIN MERESMIKAN GEDUNG GEREJA KRISTUS TABERNAKEL DI INDONESIA (GKTDI), SEBAGAI SIMBOL HARMONI UMAT

Jurnalinti24news




Makassar – Gereja Kristus Tabernakel di Indonesia (GKTDI) Makassar secara resmi mengoperasikan gedung gereja barunya melalui prosesi pentahbisan dan peresmian yang berlangsung khidmat pada Rabu (17/12/2025).

Acara ini menandai tonggak sejarah bagi jemaat GKTDI di Sulawesi Selatan dalam meningkatkan pelayanan kerohanian dan pembentukan karakter masyarakat.
Hadir dalam acara, Walikota Makassar Munafri Arifuddin, Kesbangpol Kota Makassar, Pimpinan GKTDI Pdt. Dave Jerry Williantono, Perwakilan Kementrian Agama, Lurah Panaikang, Camat Panakkukang, Kepala Dinas Tenaga Kerja Nielma Palamba, Tokoh Lintas Agama dan Para Jemaat GKTDI

Acara peresmian ditandai dengan penandatanganan dan pengguntingan pita oleh Walikota Makassar Munafri Arifuddin, didampingi oleh pimpinan Sinode GKTDI, Tokoh lintas agama dan para tamu-tamu undangan yang hadir, serta Jemaat GKTDI

Walikota Makassar dalam Sambutannya  mengatakan bahwa, "Pentingnya rumah ibadah bukan hanya sebagai bangunan fisik, tetapi sebagai oase spiritual yang menumbuhkan kesantunan publik dan moderasi beragama di Kota Makassar, " Tutur Walikota

"Mari kita semua bersama-sama menjaga ketentraman dan kedamaian Kota Makassar dengan berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat, tanpa membedakan agama, suku, atau warna kulit dan menjadi contoh bagi masyarakat lainnya dalam menjaga toleransi dan kerukunan antar umat beragama. Semoga Kota Makassar tetap menjadi contoh kota yang damai dan harmonis bagi Indonesia, "Tambah Munafri


Pada kesempatan yang sama Pimpinan GKTDI Pdt. Dave Jerry Williantono menyampaikan bahwa," Kehadiran gedung yang baru saja dibangun ini diharapkan dapat memperkuat posisi Makassar sebagai kota toleran yang memberikan ruang bagi pertumbuhan iman setiap warga negaranya, " Pungkasnya

Di harapkan agar masyarakat untuk terus menjaga ketenteraman dan kedamaian Kota Makassar dengan memperkuat silaturahmi dan komunikasi lintas kelompok, sehingga keberagaman adalah kekuatan yang harus dirawat bersama. Tanpa melihat perbedaan agama, latar belakang, atau apa pun, yang terpenting adalah kita hidup bersama dalam kedamaian,”

Liputan : Mhi LiNa, SE